Triggering by post from podcast ‘Stories From Jakarta’ dalam tantangan 30 Hari Bersuara, aku jadi tergoda untuk ikut-ikutan buat tantangan versi tulisannya, 30 Hari Bercerita di bulan Desember ini. Ya buat diri sendiri aja. *Niat awalnya begitu, tapi ternyata sudah kalah di hari kedua. Jadi inilah cerita satu-satunya dari rencana 30 Hari Bercerita, yang ditulis pertama kali tanggal 1 Desember lalu.
Ok, here we go. Cerita pertama satu-satunya ini mau bahas tentang ‘Spotify Wrapped 2022’ karena baru banget kemarin rilis hasilnya. Always excited to know about the result of this wrap. Sebagai si senang mendengarkan musik, peran spotify ini krusial banget sih dalam kehidupanku. Jadi teman setia banget lah, lagi senang, lagi sedih, lagi lelah, lagi bosen, even lagi bengong ga ada kerjaan juga dengerin lagu (or sometimes listening to podcasts too) selalu jadi solusi. Berbicara tentang kesukaan musik, tbh suka minder sama selera musik sendiri if compared with other people. Kayak takut dijugde ‘norak’ based on selera musik hehehe. Terbukti, cerita ini juga sepertinya tidak akan dipublikasikan atau dipublikasikan dengan beberapa penyuntingan. Akhirnta dipublikasikan dengan beberapa penyuntingan, karena ngga ada cerita lain dari tantangan 30 Hari Bercerita yang tersisa hahaha.
Mari lepaskan sejenak perasaan minder dijudge by other people, let’s talk about my spotify wrapped this year.
Indonesian Pop selalu menduduki top chart dari tahun ke tahun. As my prediction, karena memang anaknya nih ‘Indonesia banget’ dalam selera musik, film, buku, etc. 48G genre tersisih menjadi nomor 3, ku kira bakal stay menjadi runner up karena ya dengerin lagu-lagu 48G ini sering banget. Cukup mengejutkan ada genre baru yang masuk ke top 5 genres, Latin Hip-Hop. Let me think, ini asalnya dari mana ya? Mungkin karena beberapa kali denger lagu-lagu lawas Little Mix, Vengaboys gitu. Overall untuk part top genres ini as expected ya.
Fitur baru dari spotify wrapped tahun ini, ngga gitu paham tapi oke setuju aja sama daily mood analysis based on lagu yang diputar sehari-hari ya. Pagi healing, siang percaya diri, malam gloomy. Baik.
Sempat khawatir kalau top artist bakal berubah *yailah lebay amat begini bikin was-was ya* kalau bukan JKT48 lagi karena sempat sebulan lebih lagu-lagu JKT48 ditarik dari platform musik because of some troubles. Tapi waktu sebulan tidak cukup kuat untuk bisa menggeser posisi bertahan JKT48 as a top artist for my spotify wrapped. Posisi kedua sampai keempat juga as expected ya. Apalagi sejak rilis album barunya Tulus, all day long just listening ‘Hati-hati di Jalan’. Posisi kelima ku kira akan diisi oleh Yura Yunita, sejak Dunia Tipu-Tipu jadi salah satu lagu yang begitu cepat masuk on repeat dan bertahan cukup lama. Musisi Indonesia menduduki 4 dari 5 posisi teratas semakin menguatkan bahwa selera musiknya memang ‘Indonesia banget’.
Mengutip dari lagu Yura Yunita, “Sedikit ku takjub namun nyatanya sudah kuduga” buat peringkat pertama lagu paling sering diputar. Berbeda dengan tahun lalu yang menduduki puncak tangga lagu adalah lagu JKT48, kali ini Tulus lewat ‘Hati-Hati di Jalan’ mampu bertahan menjadi lagu teratas. Lagu galau yang jadi pemenang memang menunjukan betapa 2022 berlalu dengan begitu berat, begitu sulit untuk bisa dipercaya meski nyatanya terlewati juga ya. Alhamdulilah. ‘Hati-hati di Jalan’ jadi representasi paling valid menggambarkan kondisi diri yang begitu rapuh dan meski sekuat apapun bertahan ada kalanya lelah juga.
‘Hati-Hati di Jalan’ dan keseluruhan album manusia menjadi saksi proses mengikhlaskan perpisahan yang terlalu menyakitkan sekaligus melegakan. Lagi, cukup menajubkan urutan nomor 2 bukan dari lagu 48G. Lewat ‘Langit Favorit’ sepertinya Lutfhi Aulia yang awalnya entah siapa bisa tiba-tiba menjadi top 5 artis terfavorit. Lagunya ciamik, bisa bikin senyum-senyum sendiri. Nah, 3 lagu selanjutnya dikuasai oleh lagu-lagu 48G. Uniknya, ketiga lagu tersebut adalah lagu-lagu cinta searah. Kalau ga searah ya patah. Ampun dah. Kasian amat.
Yuhuuu. Sudah barang tentu kalau yang jadi juaranya adalah Stories From Jakarta. Padahal podcast ini cukup jarang upload konten dan sering ngulang-ngulang konten lamanya. Terutama pas mau walking tour suka nyontek dari podcast ini. Jadi kalau pas walking tour sedikit tahu, ya karena belajar dulu hehehe niat amat yah. Dua podcast lainnya juga terpengaruh lagi gentol-gentolnya belajar sejarah. Karena belajar sejarah memang menyenangkan. Makin seru karena sekarang caranya bermacan-macam dan tidak membosankan.
Agaknya durasi dari tahun lalu naik ya, karena cukup sering mendengarkan lagu. Terutama pas jalan pergi dan pulang kerja. Sebagai salah satu cara menghindari cat calling abang-abang kurang kerjaan, jadi telinga perlu disumbat dengan lagu-lagu yang menenangkan dan menyenangkan.
Lucu. Sekarang ada personality based on songs that i heard. Kalau dari penjelasannya sih setuju ya, sekalinya suka satu lagi dari musisi tertentu bakal ngulik lagu-lagu lainnya yang biasanya emang enak-enak juga. Punya loyalitas juga sama suatu lagu kalau emang enak didengerin.
Overall puas banget sama hasil algoritma spotify to generate this wrapped. Jadi sekarang punya playlist baru, yang pas diputar cukup nostalgic karena ada beberapa lagu yang lama tak terdengar kembali berdendang seirama dengan lagu-lagu baru yang sedang sering-seringnya didengarkan ya.
Jadi, yang mau ajak karaoke nih bocoran playlistnya hehehe.
#(Rencananya)30HariBercerita #Day1(andonly) #SpotifyWrapped